Monday, July 16, 2012

Waspada! Ayam Berformalin Masih Beredar


Posted on July 15 2012 by WK ./ IM

Jelang bulan Ramadan masih ditemukan pedagang menjual daging ayam yang memakai formalin. Itu terlihat ketika Suku Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan razia di dua pasar di Jakarta Selatan. Petugas Suku Dinas Peternakan dan Perikanan menemukan 4 kilogram daging ayam mengandung formalin.

Razia itu dilancarkan di Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Mayestik. Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan mengambil 58 sampel daging ayam untuk diuji laboratorium.
“Dari pasar Kebayoran Lama ada 54 sampel dan 4 sampel dari Pasar Mayestik,” ucap Nurhasan, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Kamis (12/7).
Setelah menjalani uji laboratorium, kata Nurhasan, terdapat satu sampel daging ayam yang positif mengandung formalin.
“Sampel yang terkandung formalin itu sayap ayam milik seorang pedagang di depan Pasar Kebayoran Lama. Kami sudah panggil pemilik daging ayam tersebut. Tidak banyak barang buktinya, hanya sayap dan leher sekitar 4 kilogram,” katanya seperti dikutip Beritajakarta.com.
Nurhasan mengatakan, pedagang tersebut hanya diberikan pembekalan dan surat peringatan. Tidak ada tindakan pidana, karena baru pertama kali terkena razia.
“Kalau sudah 3 kali berturut-turut baru akan kami pidana, sementara disita dahulu dagingnya,” kata Nurhasan.
Nurhasan mengatakan, selain untuk menyambut bulan Ramadan, razia daging ayam formalin di kedua pasar juga untuk membebaskan pasar dari kontaminasi formalin.
“Sulit juga untuk memberi cap pasar Kebayoran Lama dan Mayestik bebas formalin. Karena syaratnya dalam 3 periode berturut-turut razia, kandungan formalin harus nol,” kata Nurhasan.
Naik
Sementara itu, harga ayam telah mencapai Rp 40.000 per ekor. Rasyid, pedagang ayam di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan, harga ayam telah mengalami kenaikan sejak seminggu lalu. Sebelumnya satu ekor ayam masih bisa dibeli dengan harga Rp 30.000.
“Pembeli juga jadi jarang beli ayam yang ukuran besar. Rata-rata pada beli yang kecil, bahkan banyak yang cuma minta setengah ekor,” kata Rasyid.
Yuli Absari, Kepala Seksi Peternakan Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, mengatakan, mengantisipasi kenaikan harga itu Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan akan mengadakan pasar murah khusus menjual daging ayam dan daging sapi

No comments:

Post a Comment